Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hapsun gaes!
Gak berasa udah puasa lagi aja ya gaes. Perasaan baru tahun lalu lebaran terus gua pindah ke Riau. Hmm.. time flies so fast. Bahagia sih banget++ karena masih dikasih umur sama Allah buat ketemu sama Ramadhan tahun ini. Dan kita memang wajib dan harus bergembira menyambut bulan yang penuh ampunan ini, dalam bentuk apapun kita harus bersuka cita. Tapi, gua gak bisa ngeboongin hati sendiri pada puasa tahun ini. Jujur ditengah kebahagiaan yang amat banyak, terdapat secuil kesedihan disela-selanya. Karena, ini puasa pertama gua di ranah rantau, jauh dari keluarga dan rumah. Entahlah, ada rasa rindu yang menggebu dan sedikit rasa yang berbeda pada puasa kali ini. Mungkin karena lingkungan, orangnya beda, jamnya sedikit lebih lama, tata solat taraweh yang agak berbeda pada puasa kali ini. Entahlah rasanya memang tak sama. Gua jadi sering keinget kalo sahur dirumah dimasakin emak, kalo disini dimasakin embok. Biasa makan sama keluarga, sekarang sama temen-temen, ya mereka juga keluarga gua disini. Pokoknya awalnya berasa berat banget deh, sedih banget kalo inget-inget kenyataan kalo sekarang gua ga lagi dirumah.
Gua coba jalanin dengan agak berat hati. Tapi dengan keikhlasan gua sedikit demi sedikit bisa keep going forward. Satu hal yang bikin gua sadar kenapa gua gak boleh terus-terusan sedih. Yaitu temen-temen gua. Coba deh pikir, gua kangen rumah, kangen keluarga, apa temen-temen gua yang lain ga kangen juga? apa mereka ga seperti gua? gua rasa kita ga jauh beda sob, kita disini satu tujuan satu perjuangan satu beban sepenanggungan. Mereka juga rindu setengah mati ama keluarga dan apalagi belum mengunjungi rumah mereka hampir setahun. Memang rumah gua jauh, tapi temen gua ada yang di mojokerto, sidoarjo, malang, bali, maksassar, dll, yang lebih jauh dari gua. Jadi kalo gua rasa gua doang yang kangen rumah, gua egois. Mimpi kita sama dan kita disini mau buat orangtua, keluarga dan temen-temen kita yang dirumah bangga. Dan juga ajang pembuktian kalo kita bisa meraih mimpi. Jika dengan pahit seperti ini kita bisa sukses, kenapa engga? lagian gua ga sendiri, gua hadepinnya sama temen-temen gua disini. Jadi gaada alasan lagi buat gua terlalu larut dalam kesedihan. Sedih dan rindu itu wajar, tapi kalo berlebihan, lu egois dan ga punya perasaan.
Lagian ya nanti juga kalo suatu saat udah main di klub keadaanya bakal lebih berat lagi. Disini di akademi kasarannya masih diurusin. Nanti di klub senior semuanya sendiri, ya walaupun ada temen tapi pasti keadaannya lebih complicated lagi. Jadi untuk membiasakan diri dan mempersiapkan mental untuk menuju profesional. Sebagai pesepakbola memang identik seperti ini, jauh dari rumah, jarang pulang, susah ngumpul sama kelaurga. Tapi kalo sukses kan keluarga juga yang bangga, Insha Allah. Jadi sekarang ya tinggal jalanin aja dengan ikhlas, siap-siap uas aja dah ya mastiin naik kelas dulu. Nanti pas pulang udah enak urusan kelar semua. Ya paling pulang juga tinggal 3 mingguan lagi. Gausah ditungguin malah makin berasa lama. Jalani hidup aja seperti biasa ntar juga tau-taunya udah packing mau pulang ke kampong halaman. Buat kalian juga jauh atau deket sama keluarga itu cuma jarak, kita masih terhubung. Jaman udah canggih bisa Video call jadi yaa everything is easier now. Mau kalian jauh atau deket sama keluarga tetaplah berbahagia di bulan suci ini, yakin aja pasti semua ada hikmahnya, dan kebahagiaan ada setelah semua kesusahan yang kita alami. Pokoknya buat kalian yang tahun ini puasa jauh dari keluarga santai sob lu ga sendirian, gua ada disini sans. Dan buat yang puasa tahun ini sama keluarga semoga keluarga kalian sehat selalu biar bisa terus ngumpul dan have fun pokoknya. Ohiya hampir lupa, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang melaksanakan, semoga puasa tahun ini lebih berkah, Aamiin.
Caution : jangan minum jam 12 malem, ngantuk. Jangan jam 12 siang juga kali, ntar batal.
Serah elu dah yang penting kaga batal, sampe sini dulu ajaya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Minggu, 20 Mei 2018
Kamis, 10 Mei 2018
Manusia dan Perubahan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pagi, lama tak bersua.
Manusia memang punya takdirnya masing-masing. Entah dia harus menjadi apa dan harus berada dimana. Gua tau gua harus menjadi apa dan seharusnya ada dimana. Alhasil gua disini, kota dimana jauh dari hingar bingar ibukota. Rindu itu wajib, tapi mimpi harus dikejar terlebih dahulu. Masa iya saat kesempatan didepan mata mau mundur begitu aja. Gua juga sadar, waktu juga mengubah seseorang menjadi yang lain. Tapi tidak seutuhnya, hanya beberapa partikel saja. Diri seutuhnya itu masih tetap ada di dalam jiwa. Mungkin gua juga berubah, orang lain tau itu dan gua merasa juga sedikit. Tapi gua rasa perubahan itu memang harus terjadi demi perubahan hidup itu sendiri. Tapi catatannya berubah ke lebih baik. Perubahan juga akibat lingkungan, pergaulan, kondisi dan soal pengalaman. Itu semua yang memaksa kita sebagai manusia untuk bertahan menghadapi semua situasi yang mungkin terjadi dalam hidup singkat yang terasa lama ini. Karena ambisi seseorang menjadi lebih teguh dan 'keras', gua mungkin begitu karena gua bertekad untuk membuktikan pada semua orang bahwa gua bisa sukses dan meraih mimpi, terutama orang yang meremehkan dan mencampakkan gua. Membanggakan orangtua dan keluarga dan bisa menjadi yang terbaik dengan kerja keras dan kesungguhan.
Oke gua males bahas ini tapi yaa... ekkhmm. Soal cinta, gua masih fakir asmara (jomblo). Dan kata-kata barusan sukses membuat gua jijik dan muak. Gua sebenernya gak peduli soal itu. Gua juga sadar, dapetin cewe bagi gua itu ga segampang membalikkan tangan, seperti cowok-cowok lain. Gua cemen? iya memang sejak dulu gua paling takut berhadapan sama yang namanya perempuan. Tapi sekarang gua rasa ga cemen, tapi emang gua gak punya daya tarik apapun yang bisa menggaet pacar manapun (pacar orang jangan sih). Gua sadari itu, i'm not special. Tapi gua juga dapet pelajaran dari hidup gua dan temen-temen deket gua sendiri. Yaitu: JADI COWO HARUS BERANI! Gua selalu inget kata-kata itu, gua juga bukan pengecut yang cuma terpaku, diam termenung, lalu mati membusuk. Gua lebih memilih bertaruh apapun untuk memperjuangkan apa yang menurut gua pantas. Gua juga gapernah berharap semua selalu berhasil, yang penting adalah seberapa ikhlas dan besar usaha kita itu. Jadi ya gua akan tetep terus berjuang ga peduli apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Ditolak? dikacangin? Diread doang? it's not really ma problem, itu hak jiwa yang berseberangan, tapi apa? setidaknya gua udah berusaha, gua bukan pengecut. Gua gak mau lagi menyandang gelar pengecut, gua memilih gugur secara terhormat. Lagian ya Tuhan itu gak tidur, God knows i'm tryin'.
Gua juga rasa hidup gua sekarang udah jauh sama beberapa orang, khususnya beberapa temen-temen gua. Ya kalau mereka memilih melanjutkan hidupnya tanpa gua, gua cuma bisa berdoa mereka semua dalam keberuntungan. Bagaimanapun mereka juga masa lalu gua, kalau mereka memilih pergi it's ok. Mungkin mereka gak mau dengan gua yang sekarang, yang berubah. Gua juga gapunya pilihan lain selain ikhlas, tapi gua cuma mau bilang makasih udah mau jadi temen gua, gua hargai itu semua. Gua juga punya temen-temen disini, gatau bakal pergi juga ninggalin gua atau engga. Tapi gua udah siap kemungkinan terburuk itu terjadi. Tapi satu yang harus diinget, Lu boleh berantem sama temen lu, marah, tonjok-tonjokkan, tapi jangan pernah tinggalin temen lu. Kalo lu memilih pergi, pergilah dengan baik. Jarak itu bukan penghalang, gua setuju itu, sangat setuju. Tapi bagaimana bila manusia itu sendiri yang memberi jarak? sedekat apapun tidak akan bisa terhubung, apalagi yang jauh, udah koid kali. Tapi ada juga yang tetap dekat sejauh apapun jarak tersebut, gua harus pertahanin yang kayak begitu. Itu adalah sahabat gua dan orangtua. Karena semua keringat dan lelah gua, gua persembahkan untuk orang tercinta terutama orangtua.
Gua udah lama ga sharing, mungkin sedang terfokus mengejar mimpi, maafkan. Tapi semuanya baru saja dimulai. Gua baru hampir setahun disini, di Pekanbaru. Masih ada yang harus diperjuangan sepenuh hati. Waktu juga seperti berjalan begitu cepat. Tapi yakinlah, kesabaran menuntunmu pada kehagiaan, juga keberhasilan. Gua juga yakin things happen for a reason. Jadi gausah pusing mikirin hal yang bikin pusing. Cukup tarik napas, pejamkan mata, dan bayangkan mimpi itu ada di depan bulu mata. Buka mata dan raih secepatnya. Kalo gak dapet coba tidur dulu bentaran, mandi terus rapih-rapih. Ya seenggaknya kan kalo udah mandi segeran ama bagusan dikit. Yaudahsih gitu aja.
Jangan lupa bahagia!
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pagi, lama tak bersua.
Manusia memang punya takdirnya masing-masing. Entah dia harus menjadi apa dan harus berada dimana. Gua tau gua harus menjadi apa dan seharusnya ada dimana. Alhasil gua disini, kota dimana jauh dari hingar bingar ibukota. Rindu itu wajib, tapi mimpi harus dikejar terlebih dahulu. Masa iya saat kesempatan didepan mata mau mundur begitu aja. Gua juga sadar, waktu juga mengubah seseorang menjadi yang lain. Tapi tidak seutuhnya, hanya beberapa partikel saja. Diri seutuhnya itu masih tetap ada di dalam jiwa. Mungkin gua juga berubah, orang lain tau itu dan gua merasa juga sedikit. Tapi gua rasa perubahan itu memang harus terjadi demi perubahan hidup itu sendiri. Tapi catatannya berubah ke lebih baik. Perubahan juga akibat lingkungan, pergaulan, kondisi dan soal pengalaman. Itu semua yang memaksa kita sebagai manusia untuk bertahan menghadapi semua situasi yang mungkin terjadi dalam hidup singkat yang terasa lama ini. Karena ambisi seseorang menjadi lebih teguh dan 'keras', gua mungkin begitu karena gua bertekad untuk membuktikan pada semua orang bahwa gua bisa sukses dan meraih mimpi, terutama orang yang meremehkan dan mencampakkan gua. Membanggakan orangtua dan keluarga dan bisa menjadi yang terbaik dengan kerja keras dan kesungguhan.
Oke gua males bahas ini tapi yaa... ekkhmm. Soal cinta, gua masih fakir asmara (jomblo). Dan kata-kata barusan sukses membuat gua jijik dan muak. Gua sebenernya gak peduli soal itu. Gua juga sadar, dapetin cewe bagi gua itu ga segampang membalikkan tangan, seperti cowok-cowok lain. Gua cemen? iya memang sejak dulu gua paling takut berhadapan sama yang namanya perempuan. Tapi sekarang gua rasa ga cemen, tapi emang gua gak punya daya tarik apapun yang bisa menggaet pacar manapun (pacar orang jangan sih). Gua sadari itu, i'm not special. Tapi gua juga dapet pelajaran dari hidup gua dan temen-temen deket gua sendiri. Yaitu: JADI COWO HARUS BERANI! Gua selalu inget kata-kata itu, gua juga bukan pengecut yang cuma terpaku, diam termenung, lalu mati membusuk. Gua lebih memilih bertaruh apapun untuk memperjuangkan apa yang menurut gua pantas. Gua juga gapernah berharap semua selalu berhasil, yang penting adalah seberapa ikhlas dan besar usaha kita itu. Jadi ya gua akan tetep terus berjuang ga peduli apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Ditolak? dikacangin? Diread doang? it's not really ma problem, itu hak jiwa yang berseberangan, tapi apa? setidaknya gua udah berusaha, gua bukan pengecut. Gua gak mau lagi menyandang gelar pengecut, gua memilih gugur secara terhormat. Lagian ya Tuhan itu gak tidur, God knows i'm tryin'.
Gua juga rasa hidup gua sekarang udah jauh sama beberapa orang, khususnya beberapa temen-temen gua. Ya kalau mereka memilih melanjutkan hidupnya tanpa gua, gua cuma bisa berdoa mereka semua dalam keberuntungan. Bagaimanapun mereka juga masa lalu gua, kalau mereka memilih pergi it's ok. Mungkin mereka gak mau dengan gua yang sekarang, yang berubah. Gua juga gapunya pilihan lain selain ikhlas, tapi gua cuma mau bilang makasih udah mau jadi temen gua, gua hargai itu semua. Gua juga punya temen-temen disini, gatau bakal pergi juga ninggalin gua atau engga. Tapi gua udah siap kemungkinan terburuk itu terjadi. Tapi satu yang harus diinget, Lu boleh berantem sama temen lu, marah, tonjok-tonjokkan, tapi jangan pernah tinggalin temen lu. Kalo lu memilih pergi, pergilah dengan baik. Jarak itu bukan penghalang, gua setuju itu, sangat setuju. Tapi bagaimana bila manusia itu sendiri yang memberi jarak? sedekat apapun tidak akan bisa terhubung, apalagi yang jauh, udah koid kali. Tapi ada juga yang tetap dekat sejauh apapun jarak tersebut, gua harus pertahanin yang kayak begitu. Itu adalah sahabat gua dan orangtua. Karena semua keringat dan lelah gua, gua persembahkan untuk orang tercinta terutama orangtua.
Gua udah lama ga sharing, mungkin sedang terfokus mengejar mimpi, maafkan. Tapi semuanya baru saja dimulai. Gua baru hampir setahun disini, di Pekanbaru. Masih ada yang harus diperjuangan sepenuh hati. Waktu juga seperti berjalan begitu cepat. Tapi yakinlah, kesabaran menuntunmu pada kehagiaan, juga keberhasilan. Gua juga yakin things happen for a reason. Jadi gausah pusing mikirin hal yang bikin pusing. Cukup tarik napas, pejamkan mata, dan bayangkan mimpi itu ada di depan bulu mata. Buka mata dan raih secepatnya. Kalo gak dapet coba tidur dulu bentaran, mandi terus rapih-rapih. Ya seenggaknya kan kalo udah mandi segeran ama bagusan dikit. Yaudahsih gitu aja.
Jangan lupa bahagia!
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)