Sabtu, 03 Desember 2016

Cinta Adalah Misteri yang Rumit

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

"Ya beginilah aku, yang tidak pandai mencintaimu dengan materi. Ini aku yang hanya bisa mencintaimu lewat sajak."  (Uyyi , 2016)

   Kira-kira sajak diatas yang bisa mendeskripsikan bagaimana diriku dalam menghadapi rumitnya "Cinta". Sampai sekarang aku masih tidak mengerti, apakah itu cinta? mana cinta sejati dan cinta yang hanya dibuat-buat? Aku menggambarkan cinta adalah misteri kehidupan yang sampai akhir hayatpun tidak akan terpecahkan. Ada yang dinamakan cinta pada pandangan pertama, ada juga cinta karena awalnya membenci, ada juga cinta yang datang seiring berjalannya waktu, dan banyak lagi kasus yang lainnya. Cinta itu membingungkan. Cinta itu bukan penyakit tapi bisa membuat orang sakit, cinta itu bukan alkohol tapi bisa membuat mabuk kepayang, cinta itu bukan musibah tapi bisa membuat derita, cinta bisa manis, bisa pahit dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa mendeskripsikan apa itu cinta.

  Kisah cintaku bisa dianggap gagal, kasihan, naas atau apalah terserah, intinya aku sudah tidak asing lagi bila dikaitkan rasa "pahit". Aku pertama kali bisa merasakan suka sama lawan jenis itu pada saat aku duduk di bangku sekolah dasar. Memang agak aneh atau konyol atau apalah. Aku tidak tahu apakah benar-benar cinta ataukah hanya sekedar kagum saja. Banyak orang bilang juga pada masa ini sering disebut "cinta monyet". Jujur ya aku sendiri ga ngerti apa maksudnya, apakah cinta-cintaannya kayak monyet? apa orangnya kayak monyet? apa monyetnya kayak orang? aku gak tahu pasti. Yang pasti orang menganggap itu waktu sekolah dasar bukan cinta yang sebenarnya. Tapi bila aku boleh melemparkan satu pertanyaan, apakah untuk jatuh cinta dibutuhkan waktu atau umur yang spesifik? apakah kita harus baligh dulu agar bisa suka sama seseorang? aku rasa bila kita punya mata dan hati pasti kita bisa menyukai seseorang. Karena memang naluri seseorang untuk menyukai lawan jenis. Apalagi bila di kehidupan kita sangat dekat dengan objek dan kita merasa nyaman bisa saja perasaan itu muncul. Aku juga sampai sekarang bingung, apa alasan aku menyukai seorang perempuan? aku gak tahu, aku gak punya alasan. Kalau bilang cantik, cewe lain juga banyak, yang pinter banyak, yang baik banyak, dan sebagainya. Aku pasti tidak punya alasan kenapa aku bisa menyukai seseorang. Itulah yang menjadi misteri yang sampai kapanpun aku tidak punya jawaban untuk membuktikan. 

  Dulu sewaktu sd aku pernah menyukai seorang perempuan. Bisa dikatakan aku jatuh pada pandangan yang pertama. Aku juga ga nyangka sama sekali. Aku suka sama dia itu cukup lama dan  bisa dibilang paling lama. Aku menyukai dia kurang lebih sekitar 5 tahun. Mungkin aku memang lebay karena susah move on, tapi memang begitulah aku dahulu. Tapi walau begitu aku tak bisa memilikinya, dia tak membalas. Tapi aku sempat membenci dia tanpa alasan yang jelas. Mungkin aku dendam karena sikap dia kepadaku yang tidak seharusnya atau memang aku yang berlebihan yang pasti aku teringat pada pepatah, "Jika kamu mencintai seseorang kelak kamu akan membencinya, begitu sebaliknya". Awalnya aku gak percaya, tapi benar-benar terjadi padaku. Krisis dalam ceritaku saat aku duduk di kelas 6 sd. Aku tiba-tiba kembali suka kepadanya, tapi kali ini sainganku banyak dan rata-rata adalah sahabatku. Maka aku lebih memilih mengorbankan perasaanku demi sahabatku. Aku juga ingat aku pernah dipaksa menyaksikan temanku menyatakan perasaanya kepada pujaan hatiku. Dan akhirnya dia diterima. Aku berada disana seakan-akan dia memberi sinyal agar aku gausah mengharap lagi karena dia sudah ada yang memiliki. Seakan-akan dia ingin memberi aku pelajaran, apa itu pahit, apa itu sakit. Aku pun tetap menjalani hidup dengan kekosongan. tapi untungnya aku punya bola, kulit dekil yang bisa mengerti perasaanku. Aku bermain bola untuk melepas semua sedih dan amarahku. Tapi naas hubungan mereka hanya bertahan sekitar seminggu. Aku biasa saja. Selanjutnya aku jadi dekat lagi dengan dia dan sangat akrab. Tapi tetap sebagai teman.Tapi aku berterima kasih kepada dia karena dialah yang pertama kali mengajarkanku bahwa cinta itu tidak selalu cerita yang manis, tetapi juga bisa berarti jebakan yang berujung derita. Walaupun dia sudah menyakitiku tapi tetap aku susah move on darinya.

  Aku baru bisa move on darinya kelas 8 smp. Tapi perasaanku ini tidak sedalam perasaanku pada dirinya. Kita sebut saja doi-ku di smp dengan sebutan: Dian. Aku juga suka pada Dian pada pandangan pertama. Dia adalah adik kelasku. Tapi aku agak malas sebenernya karena bila berharap nantinya aku yang menderita. Pada kelas 9 aku sangat dekat dengannya dan peluangku jadi raja lebahnya terbuka luas. Tetapi ternyata dia sudah punya cowo. Aku pun kembali tersakiti. Dan lagi-lagi bola lah yang membuat aku bangkit. Tapi aku harus jujur walau tak ingin, aku sempat punya pacar saat kelas 9 dan hanya bertahan sebulan. Aku hanya ingin jujur dan tidak ingin membahas yang ini.

  Sekarang aku di SMA. Suasana jauh berbeda dari sebelumnya. Aku untuk saat ini mungkin tidak akan jatuh cinta pada seorang gadis. Hanya sekedar kagum saja karena beliau cantik hehe. Biarlah rasa cintaku aku beri pada Tuhan, kedua orangtuaku, kepada sahabat dan teman-temanku dan keluargaku. Karena cinta tidak harus kepada kekasih hati. Dan aku akan juga sepenuhnya mencintai sepakbola karena itulah hidupku, itulah mimpiku. Aku akan fokus mengejar mimpi dan belajar, karena bila kita sukses akan mengundang cinta yang lebih berkelas *eaaa gaya bet dah. Akan ku ubah rasa sakit yang aku miliki dengan senyuman yang timbul di sekitarku. Akan kubalas semua orang yang mengejek dan menyakitiku dengan prestasi. Beginilah sekilas kisahku, Emang gapenting yaaa wkwk, ya tapi saya mau sharing aja sama kalian, itung-itung biar tulisannya tambah banyak hehehe. Makasih mau buang beberapa menit berharga kalian buat baca, see you di cerita selanjutnya, Maacih!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar