Malam gaess, udah ngantuk apa belom? kalo belom gut lah, kalo udah tahan dulu bentar buat baca ni cerita, lumayan itung-itung pahala. Gue mau lanjutin cerita gue tentang kopi. Gatau juga sih ini part terakhir untuk cerita ini atau ada lagi. Yang penting bakal gue kasih info tentang kopi yang pasti. Dan peringatan! sebelum melihat konten ini diharapkan sudah makan dan minum, karena kasian lambungmu sakit, aku gak ada duit buat ganti biaya berobatmu. Jadi makan dulu ajaa, woles, kalem, selow, yo wess (aku ini orang sunda padahal) kita mulai saja yaa.
Sebelumnya gue udah bahas cara pembuatan kopi dan beberapa alat. Sekarang gue mau jelasin apa itu kopi Arabica dan Robusta. Bagi yang belum tau ini adalah jenis kopi. Di bedakan berdasarkan cara penanaman dan ketinggian tempat menanam diatas permukaan laut, ini juga pohonnya beda. Robusta dan Arabica itu bisa dibilang dua varietas pohon kopi yang berbeda. Kopi Arabica itu cenderung tumbuh di dataran yang lebih tinggi dibanding Robusta. Arabica berkisar di ketinggian antara 600-2000 mdpl, sedangkan Robusta di dataran yang lebih rendah, di ketinggian 800 mdpl (mdpl = meter diatas permukaan laut). Kualitas Arabica lebih bagus dari Robusta, mungkin ini juga pengaruh ketinggiannya, mungkin. Tapi memang kenyataannya Arabica lebih baik dari Robusta, khususnya di Indonesia. Kopi berkualitas Indonesia berasal dari kopi Arabica, salah satunya Kopi Gayo. Rasa kopi Arabica juga beda dengan Robusta. Arabica punya rasa pahit dan masam, tapi ada juga yang lebih dominan pahit, contohnya Gayo, dan dominan masam, contohnya Flores Bajawa. Kalau Robusta rasanya cenderung flat jadi yaa lebih netral aja rasanya. Di indonesia Robusta juga sedikit, dan di Indonesia belum ada kopi Robusta yang wah, atau kualitas dunia, belum seperti Arabica. Tapi bukan berarti gue ga suka Robusta, gue suka semua jenis kopi, tapi mungkin ada yang lebih gue spesialkan, tapi pada intinya menurut gue ga ada kopi yang gaenak, semua kopi punya rasa uniknya masing-masing.
![]() |
yak ini diaaa |
![]() |
serupa tapi tak sama |
Sebenernya kalo jenis kopinya ada satu lagi, yaitu jenis luwak. Tapi luwak ini kan binatang yang makan kopi nah karena gabisa dicerna lalu biji kopinya dikeluarin lagi, dan masih bentuk biji kopi tapi ada kotorannya luwak, biasanya luwak ini makan kopi Arabica tapi kayaknya Robusta juga ada.
Jenis minuman kopi setahu gue ada kopi hitam tubruk, kopi hitam filter, Cappuccino, Moccacino, Espresso, Latte, Caffe Macchiato, Frape dan masih banyak lagi. Gue udah bisa buat kopi hitam tubruk/filter, espresso dan cappuccino walaupun belum sempurna. Gue bakal mendalami lagi. Gue juga tertarik jadi Barista, ya semoga bisa. Karena gua udah tertarik sama biji yang satu ini. Mungkin akan gua dalami lagi. Gua juga punya kopi favorit, yaitu diantaranya Gayo Aceh, Flores Bajawa, dan Bali Kintamani. Seperti yang gue bilang tadi, gue suka semua kopi tapi tiga jenis ini untuk saat ini jadi favorit gue. Karena stok di rumah baru ada 12 jenis kopi. 9 kopi Indonesia, 1 dari Brazil dan 2 lagi Robusta campuran dan Arabica campuran. Gue tertarik untuk nyoba yang pertama, Gayo wine, yang katanya kopi tapi wangi anggur, pasti mantap jiwa banget ini. Yang kedua, Black Honey Ciwidey, seperti yang gue sebelumnya bilang inilah jawara Jawa Barat, ya sebagai orang sunda gue mau nyoba kopi jawara Bandung ini. Dan yang ketiga, gue penasaran banget sama Kopi Ijen, karena menurut film Filosofi Kopi, kopi paling enak adalah kopi Tiwus atau Ijen (itukan pilem doang, kudu dibuktikan). Gue juga mau nyobain kopi Papua, nanti gue bakal minta beliin temen gue orang Papua, hehe. Ohiya satu lagi, biasanya kalo di kedai kopi itu ada kopi jagoannya, atau disebut signature atau apalah. Ini adalah kopi jagoan di kedai atau cafe tersebut. Ini dilakukan untuk bisa berkreasi menciptakan rasa kopi yang unik dan berkualitas dengan mencampur biji kopi yang berbeda, menjadi rasa yang unik, dan kalo itu enak bisa di jadiin signature. Kalo di pilem filosofi kopi, jagoannya Ben's Perfecto, tapi gue gatau itu campuran kopi apa aja(ett demam pilem ini-_-). Gue sih pernah nyoba sekali nyampur iseng-iseng. Yaitu Flores Bajawa 50:50 Toraja Sapan, rasanya sih unik, ya tapi masih jauh dari sempurna. Gue bakal belajar lagi biar bisa mix yang lebih sempurna dan bisa di jadiin signature kalo suatu saat buka kedai/cafe, aamiin.
Mungkin inilah yang mau gue sampaikan, kurang lebih mohon maap. Kalau mau tau lebih lagi liat aja di Wikipedia atau web lain. Dan inilah Part terakhir dari "Ngopi Di Negeri Kopi".
Keep enjoy life, selamat malam, maacih.
Salam Penikmat Kopi,
Wassalamua'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar