Punya wajah yang lugu tapi hatimu rancu
Buat apa Puan?
Menebar senyum tapi namamu tak harum
Untuk siapa Puan?
Jiwa raga kasih hatimu juga sedu sedan itu
kau persembahkan
Siapa pula Puan?
Siapa yang lebih bisa menerima itu semua
tanpa terkecuali dan tak dikecualikan selain
dan yang lain daripada aku?
Sekali lagi, untuk apa Puan?
Untuk apa?
Kau bersusah payah berdarah bernanah
gerah dengan semua yang kebas di
kepalamu sementara orang paling tepat tak
lain tak bukan tak keliru jelas terpampang di
retina matamu;
Aku.
-Uyyi, 18 Juli 2019

Tidak ada komentar:
Posting Komentar