Di antara suara bising, kau menjelma bisu
Di antara ramai ricuh, kau menjelma senduDi antara malam dan pagi, kau menjelma
lagu
Di antara yang ada dan tiada, kau menjelma
sesuatu
Di antara yang kutahu, kau berupa sajak tak
berujung
Memompa darah, menusuk sukma,
membakar jiwa, menderu nestapa
Kau bagai lilin atau lampu atau lampu
jalan yang menolak terpejam
Kau segala penat dan marabahaya, yang tak
pernah berhenti kupuja
Dan di antara rumah-rumah yang tak
beratap, juga sunyi yang hinggap
Di antara anjing-anjing kota dan kucing-
kucing kampung yang lugu
Kau tetap satu-satunya yang tak pernah bisa
kubiaskan dalam kata-kata.
-Uyyi, 28 Agustus 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar